Cara Menanam Pare | Bagi para penyuka sayuran, tentu tidaklah asing dengan sayuran jenis pare. Rasanya yang pahit sangat khas sekali. Selain itu, bentuknya yang unik seperti mentimun tetapi dengan kulit yang kasar seperti ada bulatan-bulatan kecil berbentuk kerikil dan kasar tetapi halus jika dipegang menjadi penciri sayur ini.
Sayur ini biasa dimasak sebagai sayur oseng-oseng. Sayur ini juga bermanfaat untuk mencegah banyak penyakit terutama penyakit gula atau diabetes.
Mengingat banyaknya manfaat sayuran ini, maka tidaklah mengherankan banyak yang ingin tahu cara menanam pare. Tidak hanya menanam di pekarangan, banyak juga yang membudidayakan tanaman pare.

14 Langkah Cara Menanam Pare
Sudah banyak petunjuk cara menanam pare baik dalam media buku, majalah maupun koran dalam penjelasan yang secara mendasar dan tidak detail. Jika tidak diberikan penjelasan yang mendetail, maka ditakutkan budidaya tanaman pare akan gagal panen.
Atau hasil yang paling umum adalah sayur pare akan mengalami kekerdilan atau hasilnya kecil-kecil. Sehingga dibutuhkan 14 langkah mendetail agar tanaman pare dapat berhasil dengan kualitas baik.
1. Tanah yang disiapkan

Sebaiknya dipersiapkan tanah yang subur, banyak humus dan gembur. Tanahnya tidak perlu dipadatkan. Akan lebih baik jika ditanam di daerah dataran tinggi. Tanaman ini tidak memerlukan banyak sinar matahari.
Jika tanaman pare akan dibudidayakan dengan media pot, cara menanam pare hanya dibedakan pada media yang diberikan pupuk kompos yang cukup pada pot karena asupan nutrisinya hanya sebatas yang berada di pot.
2. Media
Tanah dicangkul terlebih dahulu agar lebih gembur agar drainase dapat baik, racun yang terdapat di tanah dapat hilang. Selain itu, hama juga akan hilang akibat pembalikan tanah hasil cangkulan. Membuat bendengan dengan lebar 150 cm dan lebar 30 cm untuk media tanam.
3. Pembenihan

Pembenihan dapat dilakukan sendiri ataupun beli di toko-toko pertanian. Cara menanam pare jika pembenihan dilakukan sendiri, dapat menggunakan benih dari biji pare.
Pilihlah biji pare yang berasal dari buah pare yang masak di pohon. Jika tidak yakin jika biji pare yang dipilih sebagai bibit adalah biji yang baik, maka biji pare dapat dimasukkan di air hangat dan pilihlah biji pare yang mengambang sebagai benih.
Simpanlah selama setidaknya tiga hari agar bijinya dapat mengeluarkan radikula. Kemudian biji pare tersebut dikeringkan. Dapat dikeringkan dibawah sinar matahari.
4. Persemaian

Persemaian dilakukan dengan menyiapkan media dengan campuran antara tanah dan pupuk kompos. Perbandingan antara tanah dengan pupuk kompos yang digunakan sebagai campuran adalah satu banding satu.
Biji pare yang digunakan sebagai benih ditutup dengan plastik hitam selama setidaknya sampai dua hari sampai tumbuh kecambah. Sebaiknya disiram pagi dan sore.
5. Penanaman Pare

Cara menanam pare cukup mudah dan sederhana. Dari pembuatan bandengan pada media, selanjutnya dipersiapkan lubang dengan kedalaman 6 cm. Lubang ini akan ditaruh biji benih tanaman pare.
Setidaknya setiap lubang akan diisi tiga biji benih tanaman pare. Berikan jarak yang secukupnya antar lubang setidaknya 40-60 cm. Lubang tanaman dapat dibuat dua jajar, pada pinggir bandengan.
6. Penyulaman

Penyulaman adalah cara menanam pare dengan tujuan untuk mengganti benih biji pare yang gagal tumbuh. Gagal tumbuh ini dapat disebabkan oleh pemilihan biji yang salah seperti lecet dan cacat.
Sehingga diperlukan untuk membuang biji ini dan digantikan yang baru. Jika biji tersebut tidak juga bertunas sedangkan yang lain sudah bertunas, sebaiknya segera gantikan dengan benih yang baru. Kemudian tutup lubang dengan jerami dan tanah.
7. Pembuatan Sandaran untuk Tanaman Pare

Setelah penanaman, ini adalah waktu yang penting bagi tanaman pare untuk tumbuh. Cara menanam pare jika tanaman pare pada ketinggian 25 cm, maka dibuatkan sandaran berupa kayu, besi, ataupun tali.
Sandaran ini berguna bagi tanaman pare untuk merambat. Sehingga pertumbuhan tanaman pare akan tumbuh ke atas tidak menyamping atau terjulur ke tanah. Panjang sandaran dapat mencapai 2 meter.
Sebaiknya sandaran berbentuk kotak sehingga lebih mudah diatur, perawatan gampang karena batangnya tidak kemana-mana. Selain itu, proses pemanenan lebih mudah jika tanaman pare dibuat teratur.
8. Pemupukan Susulan
Pemupukan susulan adalah cara menanam pare dengan melakukan pemupukan tambahan dengan tujuan untuk memberikan asupan nutrisi tambahan bagi tumbuh kembang tanaman pare.
Pemupukan susulan dilakukan dalam durasi setiap 7 hari yaitu saat tanaman berusia 7 hari, 21 hari, 35 hari dan 70 hari. Pupuk yang digunakan dapat berupa pupuk kandang maupun pupuk jenis lainnya.
9. Pemangkasan

Pemangkasan dapat dilakukan saat tanaman pare masih muda juga yaitu berumur sekitar 30 sampai 40 hari. Pemangkasan ini bermaksud agar tanaman pare tidak tumbuh menyamping secara acak.
Selain itu agar tanaman pare lebih rapi dan mudah mengendalikan hama. Disamping itu, pemangkasan ini dapat berfungsi untuk merangsang pertumbuhan tunas yang baru.
Cabang-cabang tanaman pare dapat dipangkas. Sebaiknya dilakukan pemangkasan sebanyak dua periode sehingga buah pare akan lebih banyak hasilnya.
10. Pembungkusan Buah Pare Muda

Agar hasil buah pare dapat memuaskan, cara menanam pare yang masih berbuah muda sebaiknya terlindung dari hama. Sebaiknya buah pare yang masih muda dibungkus dengan plastik. Hal ini dapat membantu agar buah pare tidak dimakan ulat.
11. Penanggulangan Hama Tanaman
Penanggulangan hama tanaman merupakan hal yang paling penting agar kualitas buah pare baik dan tidak busuk. Sebaiknya menggunakan pestisida organik untuk memberantas hama.
Hama yang menyerang buah pare biasanya adalah ulat, kumbang, lalat buah, dan siput. Jika terserang hama tersebut, batang dan daun tanaman pare dapat layu.
12. Penyiangan

Penyiangan adalah kegiatan untuk memberantas gulma yang ada di sekitar tanaman pare. Tanaman tersebut biasanya hanya menghambat pertumbuhan tanaman pare saja karena kompetisi yang terjadi antar tanaman akan air dan nutrisi.
Penyiangan dapat dilakukan dengan pencangkulan dan pembersihan rumput dan tanaman lainnya.
13. Penyiraman

Penyiraman dapat dilakukan disaat sore atau pagi hari jika tanah bandengan atau guludan dalam keadaan kering. Sebaiknya disiram secara teratur karena tanaman ini memerlukan banyak air terutama jika sudah berdaun lebat dan berbuah.
14. Pemanenan

Pemanenan dapat dilakukan saat usia tanaman pare menginjak 40 hari sampai 60 hari. Layak tidaknya tanaman pare dapat dipanen tergantung dengan jenis tanaman parenya.
Biasanya setelah 12 minggu tanaman pare akan berbunga sehingga setelah satu atau dua minggu setelahnya tanaman pare akan berbuah. Panen dapat dilakukan dalam interval 2 sampai 4 hari sekali.
Cara menanam buah pare tersebut sangat mudah dilakukan. Akan tetapi, ada baiknya setelah panen sesegera mungkin hasilnya didistribusikan karena buah pare cepat rusak setelah usia 2 sampai 3 hari.
Jika 14 langkah menanam buah pare dapat dilakukan, tetapi jika terdapat kendala karena terlambat pendistribusiannya tentu akan mengalami kerugian.