Pupuk Hantu | Pupuk merupakan hal penting dalam pertanian karena menjadi sumber nutrisi bagi semua tanaman. Jika tanaman dipupuk secara teratur dengan dosis yang tepat, tentu produktivitas tanaman akan meningkat.
Adalah satu pupuk yang belakangan namanya sangat dikenal di kalangan petani, yang bernama Hantu. Meski namanya terdengar menyeramkan, kenyataannya Pupuk Hantu sangat baik dalam menstimulasi pertumbuhan tanaman.
Apa Itu Pupuk Hantu?

Pupuk Hantu diciptakan oleh Sugimin atau lebih dikenal dengan Jimmy Hantu, petani asal Ciapus, Bogor. Awalnya Jimmy ingin menciptakan pupuk yang membuat tanaman lebih cepat tumbuh dan besar.
Ia ingin, hanya dengan menyemprotkan pupuk atau hormon tersebut, tanaman akan cepat tumbuh dengan daun yang lebar, batang yang kokoh, dan buah yang besar.
Ia pun kemudian membuat pupuk tersebut dari campuran bahan herbal seperti daun sirih, madu, dan rempah-rempah. Anda juga dapat membuat pupuk hantu sendiri dengan memanfaatkan bahan-bahan alami.
Anda bisa menggunakan akar kacang tanah, daun bandotan, daun marenggo, nanas matang ataupun busuk, air kelapa, urin hewan ternak seperti sapi, kambing, dan kerbau, gula seperti gula jawa, gula pasir, ataupun gula aren, dan ragi kompos.
Campurkan semua bahan ke dalam wadah bertutup yang berkapasitas 200 L (bisa drum ataupun ember plastik) dan biarkan selama 3 minggu. Setiap 3 hari sekali buka penutup wadah dan aduk-aduk larutannya. Begitulah seterusnya hingga mencapai 3 minggu.

Adapun pupuk hantu mengandung unsur nitrogen yang berperan penting terhadap pertumbuhan cabang, tunas, batang tanaman, klorofil, lemak, dan protein.
Selain itu, terkandung juga 17 asam amino di antaranya Asam Aspartat, Lisin, Leusin, Asam Glutamat, Glisin, Serin, Histidin, Threonin, Arginin, Alanin, Tirosin, Prolin, Valin, Sistin, Methionin, Isoleuisn, dan Phenilalanin.
Sementara hormon yang terkandung dalam pupuk ini terdiri dari Kinetin, Zeati, Auksin IAA, GA3, GA5, dan GA7.
Jenis-jenis Pupuk Hantu
Telah dikatakan sebelumnya bahwa pupuk hantu mengandung hormon pertumbuhan (ZPT) yang membuat pertumbuhan tanaman berjalan lebih cepat. Pada dasarnya, pupuk ini memiliki banyak jenis dengan fungsi yang berbeda satu sama lain.
1. POC Hantu Jantan

Pupuk ini berbentuk cairan putih seperti air kelapa, yang terbuat dari sari tanaman obat alami. POC Hantu Jantan berperan dalam memperbaiki kondisi tanah agar kaya hara dan subur, mengoptimalkan proses fotosintesis, dan meningkatkan fungsi-fungsi bagian tanaman.
Selain itu, pupuk ini tidak mengandung bahan kimia sehingga dapat menjaga kelestarian lingkungan.
2. ZPT Hantu Multiguna Exclusive

Pupuk hantu satu ini berwarna putih susu pekat dengan aroma susu, tidak mengandung amoniak dan alkohol, tidak berbau menyengat, dan diformulasikan dari bahan-bahan alami yang dibutuhkan tanaman.
Produk ZPT Hantu Multiguna Exclusive mengandung unsur zat pengatur tumbuh organik yang terdiri dari Auksin, Sitokinin, Giberellin, Zeatin, dan Kinetin.
Produk ini sudah banyak beredar di masyarakat dan sudah diaplikasikan pada banyak tanaman serta memberikan hasil yang maksimal.
Ada beberapa keunggulan yang diberikan ZPT Hantu Multiguna Exclusive. Pertama, pupuk ini membuat petani hemat dalam penggunaan pupuk kimia seperti Urea, KCL, TSP, NPK, dan lain sebagainya sampai 50% bertahap.
Kedua, pupuk ini mampu mengurangi gulma dan penggunaan pestisida. Dan terakhir, pupuk ini memacu pertumbuhan dari bagian-bagian tanaman berikut:
- Akar: akar cepat bertumbuh dan kokoh
- Tunas: tunas dan anakan baru lebih cepat keluar
- Daun: daun bertekstur keras dan tebal, berisi, lebat, dan tidak mudah rontok
- Batang: pupuk hantu membantu batang lebih cepat dalam membelah sel sehingga batang cepat besar dan kokoh.
- Bunga: bunga dan kuncup setiap pori pembungaan lebih cepat keluar dan tidak mudah gugur
- Buah: putik bunga cepat menjadi buah dan buah menjadi padat, berisi, beraroma, dan lezat.
3. ZPT Ratu Biogen

Sama seperti ZPT Hantu, ZPT Ratu Biogen juga berbentuk krim pekat seperti susu dan beraroma khas susu. Adanya unsur makro dan mikro membuat Ratu Biogen mampu menyuburkan kembali tanah yang awalnya tandus.
Pupuk ini dapat diaplikasikan pada tanaman sayur, tanaman buah batang merambat, tanaman buah batang keras, tanaman palawija, tanaman perkebunan, dan tanaman hias.
4. NPK Jagotani

Pupuk ini berperan penting dalam perkembangan buah. Dengan melakukan penyemprotan pada pagi dan sore hari, NPK Jagotani mampu menghasilkan buah yang berkualitas.
Beberapa hasil NPK Jagotani yang mengagumkan antara lain koro berukuran jumbo, srikaya yang berukuran sebesar telapak tangan, buah naga yang baru ditanam 2 bulan langsung berbuah, hasil sawit melebihi biasanya, brokoli bisa panen hingga 3 kali, dan jagung bertongkol 5 sampai akar.
Cara Pemakaian Pupuk Hantu
Sehebat apapun pupuk, khasiatnya tidak akan terlihat jika diaplikasikan dengan dosis yang tidak sesuai. Karena itu, penting sekali mengaplikasikan pupuk hantu pada tanaman dengan dosis yang tepat. Di bawah ini akan dipaparkan seberapa dosis pupuk yang harus diaplikasikan.
1. Dosis ZPT Ratu Biogen

Untuk tanaman sayur-mayur seperti kacang panjang, cabe, seledri, tomat, bawang, buncis, dan lain sebagainya, gunakan dosis 1 sdt ZPT Ratu Biogen dalam 1 L air.
Lakukan penyemprotan 1 kali dalam 7 hari. Untuk tanaman buah batang merambat seperti mentimun, semangka, dan anggur, gunakan dosis 1 sdt dalam 1 L air dan penyemprotan dilakukan 1 kali dalam 10 hari.
Selanjutnya cukup 1 kali 1 bulan. Untuk tanaman buah batang keras dan perkebunan, gunakan dosis 1 sdm dalam 1 L air dan penyemprotan dilakukan 1 kali dalam 10 hari dan bulan-bulan berikutnya cukup 1 kali 1 bulan.
2. Dosis ZPT Hantu Multiguna Exclusive

Untuk tanaman sayur dan buah batang merambat, campurkan 2 ml pupuk hantu ini dengan 1 L air, lalu semprotkan 1 kali dalam 7-10 hari. Namun pada tanaman buah batang merambat di bulan selanjutnya cukup 1 kali dalam 10-20 hari.
Untuk tanaman perkebunan dan buah batang keras, campurkan 5 ml ZPT Hantu dengan 1 L air, lalu semprotkan 1 kali dalam 7-10 hari pada bulan pertama. Di bulan berikutnya, cukup 1 kali dalam 20-30 hari.
3. Dosis POC Hantu Jantan

Untuk tanaman sayur dan tanaman hias, 10 ml POC Jantan dan 1 L air, lalu semprot setiap 10 hari. Untuk tanaman buah batang merambat, padi, dan palawija, 10 ml POC dan 1 L air, semprot setiap 10 hari di bulan pertama.
Selanjutnya lakukan setiap 20 hari. Untuk tanaman buah batang keras dan perkebunan, 20 ml POC dan 1 L air, semprot setiap 15 hari pada bulan pertama.
Berikutnya setiap 20 hari. Sementara untuk tanaman khusus seperti sawit dan kelapa, 20 ml POC dalam 1 L air disemprotkan cukup 1 kali dalam sebulan.
Adapun penggunaan pupuk dapat dicampurkan dengan air apa saja selama air tersebut disaring agar tidak kotor. Selain berguna bagi tanaman, pupuk ini juga berguna bagi hewan, baik itu karnovira, herbivora, maupun omnivora.
Dosis yang digunakan pun sama, yakni 2 cc pupuk dicampur dengan 1 L air, lalu disemprotkan pada makanan hewan setiap 7 hari sekali.
Itulah sedikit ulasan mengenai pupuk hantu, jenis-jenisnya, manfaatnya, dan bagaimana cara pemakaiannya dalam pertanian. Semoga ulasan di atas dapat membantu dalam mengaplikasikan pupuk herbal ini pada lahan pertanian Anda.